Sabtu, 10 Desember 2011

Tahukah anda kalau Masjid Jami' Al Inabah yang sekarang terlihat megah ini pada awalnya hanya sebuah Musholla kecil ?

Memang tak bijak rasanya jika kita sampai melupakan sejarah.Karena dengan mengetahui sejarah, kita dapat lebih memahami 'perjalanan hidup' dari apapun yang ingin kita ketahui. Dengan begitu kita akan lebih bijak dalam menyikapi segala sesuatu yang berkaitan dengan sejarah itu dan juga dapat mengambil pelajaran darinya.
Berangkat dari hal itu, kami mencoba untuk memberikan informasi singkat tentang sejarah keberadaan Masjid Jami' Al Inabah ini.

      Bermula sekitar tahun 1940an, H. Mu'ala dan H. Muhammad Syafi bersedia mewakafkan tanahnya untuk dibangun sebuah sarana ibadah. Kemudian dibangunlah  sebuah Musholla yang  berukuran kecil namun  bagus dan diberi nama Musholla Al Falaah. Seiring waktu, perkembangan dan pertumbuhan penduduk di wilayah Pancoran pun dari tahun ke tahun bertambah begitu cepat dan bangunan Musholla dianggap sudah tak mampu menampung jamaah, oleh karena itu para 'alim 'ulama dan tokoh masyarakat diantaranya adalah Bapak KH. Muhammad Zein Marzuki, Bapak KH. Abdul Salam Noor, Bapak H. Muhammad Syafi, Bapak H. Abdul Hamid, Bapak H. Muhammad Naseh, Bapak H. Mahfudz, Bapak H. Ahmad, Bapak Abdullah, Bapak Rojali, dan masih banyak lagi tokoh masyarakat lainnya bermusyawarah yang keemudian hasil musyawah itu adalah bahwa mereka sepakat untuk mengubah bangunan Musholla Al Falah menjadi Masjid, dan akhirnya pada tahun 1968 didasari niat ikhlas karena Allah SWT, semangat dan disiplin yang tinggi demi mencapai keridhoan Allah SWT, maka dibangunlah Masjid yang diberi nama Masjid Jami' Al Inabah.
      Semangat membangun Masjid pertama ini memang luar biasa, disaat suhu politik sedang tidak menentu, perekonomian tidak stabil, kondisi belum kondusif namun orang-orang tua kita masih mampu mendirikan Masjid.
     Keberadaan Masjid pada waktu itu memang mempunyai daya tarik tersendiri, buktinya jamaah kita yang biasa sholat di rumah, sekarang malah berbondong-bondong menuju ke Masjid untuk sholat berjamaah dan mengikuti pengajian. Terutama pada waktu sholat Jum'at sampai tidak mampu menampung jamaah.
     Memperhatikan hal ini, maka pengurus berinisiatif untuk melakukan renovasi bangunan Masjid dan ini dilakukan beberapa kali.
     Beberapa tahun berjalan dan kondisi bangunan Masjid pun semakin tua dan sudah tak layak lagi.
     Akhirnya pengurus merasa terpanggil untuk membangun Masjid yang lebih luas, nyaman dan indah serta mampu menampung jamaah sekaligus Masjid harus mampu menjawab permasalahan ummat, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Setelah mengadakan beberapa kali musyawarah, pengurus sepakat untuk membangun Masjid yang diawali dengan membentuk Pengurus Yayasan Masjid Jami' Al Inabah. Yayasan ini dibentuk dengan tujuan melegalitaskan keberadaan Masjid dan Panitia Pembangunan Masjid.
Setelah Yayasan Masjid Jami' Al Inabah terbentuk, dengan susunan pengurusnya yaitu:
                 Ketua        : KH. Abdul Salam Noor
                 Sekretaris  : H. Mahmudi AR, BA
                 Bendahara : H. M. Sholeh
ditambah beberapa bidang dan selanjutnya pengurus yayasan membentuk panitia pembangunan yang jumlahnya sebanyak 108 orang dan sepakat bahwa Masjid yang baru ini akan dibangun tiga lantai.


     Peletakkan batu pertama Masjid Jami' Al Inabah dilaksanakan pada tanggal 1 Muharram 1421 H bertepatan dengan tanggal 6 April 2000.
      Pembangunan ini Alhamdulillah terus dikerjakan walaupun bermacam-macam gangguan di sana-sini. Rupanya itu merupakan dorongan dan ujian Panitia untuk terus membangun dan membangun Masjid ini. Pembangunan Masjid efektifnya berjalan selama 7 tahun yang semula direncanakan memakan anggaran 2 milyar Rupiah tetapi ternyata bertambah menjadi 4 milyar Rupiah.
     Proses pembangunan pun berlanjut sampai akhirnya Alhamdulillah bangunan Masjid Jami' Al Inabah pun rampung tepat pada bulan Oktober 2007. Kini Bangunan Masjid yang terdiri dari tiga lantai tersebut berdiri megah dan indah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar