Memang tak bijak rasanya jika kita sampai melupakan sejarah.Karena dengan mengetahui sejarah, kita dapat lebih memahami 'perjalanan hidup' dari apapun yang ingin kita ketahui. Dengan begitu kita akan lebih bijak dalam menyikapi segala sesuatu yang berkaitan dengan sejarah itu dan juga dapat mengambil pelajaran darinya.
Berangkat dari hal itu, kami mencoba untuk memberikan informasi singkat tentang sejarah keberadaan Masjid Jami' Al Inabah ini.
Bermula
sekitar tahun 1940an, H. Mu'ala dan H. Muhammad Syafi bersedia mewakafkan
tanahnya untuk dibangun sebuah sarana ibadah. Kemudian dibangunlah sebuah
Musholla yang berukuran kecil namun bagus dan diberi nama Musholla
Al Falaah. Seiring waktu, perkembangan dan pertumbuhan penduduk di wilayah
Pancoran pun dari tahun ke tahun bertambah begitu cepat dan bangunan Musholla
dianggap sudah tak mampu menampung jamaah, oleh karena itu para 'alim 'ulama
dan tokoh masyarakat diantaranya adalah Bapak KH. Muhammad Zein Marzuki, Bapak
KH. Abdul Salam Noor, Bapak H. Muhammad Syafi, Bapak H. Abdul Hamid, Bapak H.
Muhammad Naseh, Bapak H. Mahfudz, Bapak H. Ahmad, Bapak Abdullah, Bapak Rojali,
dan masih banyak lagi tokoh masyarakat lainnya bermusyawarah yang keemudian
hasil musyawah itu adalah bahwa mereka sepakat untuk mengubah bangunan Musholla
Al Falah menjadi Masjid, dan akhirnya pada tahun 1968 didasari niat ikhlas
karena Allah SWT, semangat dan disiplin yang tinggi demi mencapai keridhoan
Allah SWT, maka dibangunlah Masjid yang diberi nama Masjid Jami' Al Inabah.
Semangat
membangun Masjid pertama ini memang luar biasa, disaat suhu politik sedang
tidak menentu, perekonomian tidak stabil, kondisi belum kondusif namun
orang-orang tua kita masih mampu mendirikan Masjid.
Keberadaan
Masjid pada waktu itu memang mempunyai daya tarik tersendiri, buktinya jamaah
kita yang biasa sholat di rumah, sekarang malah berbondong-bondong menuju ke
Masjid untuk sholat berjamaah dan mengikuti pengajian. Terutama pada waktu
sholat Jum'at sampai tidak mampu menampung jamaah.
Memperhatikan
hal ini, maka pengurus berinisiatif untuk melakukan renovasi bangunan Masjid
dan ini dilakukan beberapa kali.
Beberapa
tahun berjalan dan kondisi bangunan Masjid pun semakin tua dan sudah tak layak
lagi.
Akhirnya
pengurus merasa terpanggil untuk membangun Masjid yang lebih luas, nyaman dan
indah serta mampu menampung jamaah sekaligus Masjid harus mampu menjawab
permasalahan ummat, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Setelah
mengadakan beberapa kali musyawarah, pengurus sepakat untuk membangun Masjid
yang diawali dengan membentuk Pengurus Yayasan Masjid Jami' Al Inabah. Yayasan
ini dibentuk dengan tujuan melegalitaskan keberadaan Masjid dan Panitia
Pembangunan Masjid.
Setelah
Yayasan Masjid Jami' Al Inabah terbentuk, dengan susunan pengurusnya yaitu:
Ketua
: KH. Abdul Salam Noor
Sekretaris : H. Mahmudi AR, BA
Bendahara : H. M. Sholeh
ditambah
beberapa bidang dan selanjutnya pengurus yayasan membentuk panitia pembangunan
yang jumlahnya sebanyak 108 orang dan sepakat bahwa Masjid yang baru ini akan
dibangun tiga lantai.
Peletakkan
batu pertama Masjid Jami' Al Inabah dilaksanakan pada tanggal 1 Muharram 1421 H
bertepatan dengan tanggal 6 April 2000.
Pembangunan
ini Alhamdulillah terus dikerjakan walaupun bermacam-macam gangguan di
sana-sini. Rupanya itu merupakan dorongan dan ujian Panitia untuk terus
membangun dan membangun Masjid ini. Pembangunan Masjid efektifnya berjalan
selama 7 tahun yang semula direncanakan memakan anggaran 2 milyar Rupiah tetapi
ternyata bertambah menjadi 4 milyar Rupiah.
Proses
pembangunan pun berlanjut sampai akhirnya Alhamdulillah bangunan Masjid Jami'
Al Inabah pun rampung tepat pada bulan Oktober 2007. Kini Bangunan Masjid yang
terdiri dari tiga lantai tersebut berdiri megah dan indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar